Kali ini SamSam77 akan membahas tentang 12 faktor-yang-dapat -menurunkan-kinerja-karyawan. Sebagai seorang pelaku usaha, salah satu poin penting yang tak boleh luput dari perhatian kita adalah menjaga motivasi kerja para
karyawan.
Baik buruknya
kinerja karyawan akan berimbas pada perusahaan yang Anda jalankan. Ketika kinerja karyawan menurun, bisa dipastikan bila roda
perusahaan juga tidak bisa berjalan dengan seimbang. Begitu juga
sebaliknya, bila motivasi kerja karyawan bisa terjaga dengan baik, maka
perkembangan perusahaan Anda bisa berjalan dengan lancar.
Meskipun begitu, sampai saat ini masih banyak pelaku usaha yang
kurang memperhatikan motivasi kerja para karyawannya. Sehingga wajar
adanya bila sampai saat ini budaya resign (keluar) dari sebuah
perusahaan menjadi hal yang sangat biasa di kalangan masyarakat sekitar
kita. Karena itu, untuk bisa mempertahankan motivasi kerja setiap
karyawan di perusahaan Anda. Mari kita simak bersama mengenai faktor yang dapat menurunkan kinerja karyawan :
Pertama. Perlakuan yang tidak adil : Perlakuan yang tidak sama dan bukan
berdasarkan kompetensi melainkan like or dislike. Misal : kebijakan
yang arogan, tidak adanya sistem imbalan yang jelas dan baku,
diskriminasi berdasarkan pada kesamaan suku, kesamaan alumni, kesamaan
minat, nepotisme, dsb.
Kedua. Adanya persaingan dimana karyawan yang satu akan
dipromosikan dan yang lainnya masih bertahan pada jabatan yang sama.
Sebagian pelaku usaha mungkin berpikir bahwa cara seperti ini merupakan
strategi yang baik untuk mengukur kemampuan tim kerja yang Anda miliki.
Namun tanpa Anda sadari bahwa hal ini justru akan membunuh motivasi
kerja karyawan yang tidak dipromosikan.
Ketiga. Kurangnya wewenang : Besarnya tanggung jawab yang harus dipikul namun
tidak disertai wewenang dalam membuat keputusan. Misal : campur tangan
atasan yang berlebihan sampai ke aspek tehnis, standar operating
prosedur (SOP) yang terlalu kaku dsb.
Keempat. Sang pemimpin masa bodoh dengan mimpi, tujuan, dan
kepuasan kerja pekerjanya. Bila pemimpin perusahaan kurang memperhatikan
apa yang dapat memotivasi para pekerjanya, dan tidak mengetahui apa
yang bisa menyenangkan dan membuat pekerja Anda sukses, maka tidak
menutup kemungkinan bila motivasi kerja mereka akan menurun karena
karyawan Anda merasa kesejahteraan mereka kurang diperhatikan.
Kelima. Imbalan yang tidak memadai : Kecilnya upah dibandingkan dengan volume
pekerjaan, tidak menariknya skema insentif dari target yang ingin
dicapai, terjadinya perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan
sebelumnya. Misal : penundaan kenaikan upah, perubahan menjadi tenaga
kontrak, pengurangan tunjangan kesejahteraan, ditiadakannya bonus dsb.
Keenam. Berharap hanya pada satu orang karyawan. Kondisi
seperti ini mungkin sering kita temui di sekitar kita, banyak pelaku
usaha yang mempercayakan semua urusan perusahaan hanya pada satu orang
karyawan yang menjadi tangan kanannya. Tentu hal ini kurang tepat,
karena suatu saat nanti bila Anda akan kehilangan orang tersebut maka
roda perusahaan Anda dipastikan juga akan ikut goyah. Oleh sebab itu,
mulailah untuk mengembangkan kemampuan pekerja Anda dan persiapkan
mereka untuk menempati posisi-posisi penting di perusahaan Anda sesuai
dengan kemampuan yang mereka miliki.
Kedelapan. Terjadinya konflik nilai : Ketidak-sesuaian antara prinsip pribadi
dengan tuntutan pekerjaan. Misal : penugasan yang mengharuskan mereka
menyogok, berbohong, ataupun taktik lain yang menghalalkan segala cara
namun aktifitas tsb. bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya.
Kesembilan. Kurang percaya dengan kemampuan karyawannya. Dalam banyak kasus,
biasanya pemimpin perusahaan berasumsi bahwa apa yang Ia cita-citakan
untuk perkembangan perusahaan belum dipahami oleh para karyawannya.
Sehingga sebagian besar pemimpin perusahaan tidak membantu karyawannya
untuk memahami bagaimana caranya bisa expert dalam bekerja, dan belum
mempromosikan mereka untuk posisi yang lebih baik.
Kesepuluh. Hilangnya sambung rasa : Terjadinya pengkotak-kotakan penugasan yang
berdampak pada meningkatnya isolasi sosial dalam lingkungan kerja. Misal
: adanya job desk yang terlalu kaku, gaya manajemen devide et empera
yang suka memelihara konflik dsb.
Kesebelas. Reward lebih sering diberikan kepada karyawan
yang pandai berbicara. Orang-orang yang pintar berbicara, dan cenderung
menonjol memang sering diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Hal
seperti ini tentunya sering kita temui di lapangan, namun yang kurang
diperhatikan pimpinan perusahaan adalah bahwa ada juga beberapa orang
yang tidak banyak bicara tetapi kualitas kerjanya pantas untuk
mendapatkan penghargaan (reward). Karena itu, sebaiknya berikan reward kepada karyawan Anda berdasarkan target kerja yang berhasil mereka capai.
Setelah membahas lima cara
yang mengangkat motivasi kerja karyawan, kini giliran Anda untuk
menerapkannya langsung di perusahaan dan mempertahankan loyalitas dari
para karyawan Anda.
Keduabelas. Beban kerja berlebihan : Terlalu banyaknya pekerjaan, sedikitnya waktu
yang tersedia dan tidak adanya dukungan sistem menghabiskan cadangan
sumber daya dan berdampak pada menurunnya kualitas kerja. Misal : rasio
perawat dengan jumlah pasien yang tidak seimbang, banyaknya jumlah
transaksi yang harus dilakukan petugas bank, manajer yang terlalu banyak
melakukan tugas administratif dsb.
Demikian 12 Faktor-yang-dapat-menurunkan-kinerja-karyawan semoga artikel ini dapat berguna bagi kalian para owner pelaku bisnis apapun. Ingat Karyawan adalah salah satu aset yang paling berharga di dalam menjalankan bisnis anda.
Selasa, 18 Juni 2013
12 FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN KINERJA KARYAWAN
Jangan lupa kasih komentar dan klik G+1 yang ada di bawah postingan ini ya.. THANKS !!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih ....materinya, mantap...
BalasHapus