Bintang utama Trilogi Transformers, Shia LaBeouf,
merayakan hari ulang tahunnya yang ke-27 hari ini. Ia adalah salah satu
bintang muda bertarif mahal di Hollywood saat ini. Film-filmnya laris.
Seri Transformers: Dark of the Moon, misalnya, meraih penjualan tiket lebih dari US$1,1 miliar atau lebih dari Rp10 triliun!
Jauh sebelum meraih kesuksesan, LaBeouf adalah anak miskin. Pemuda
kelahiran 11 Juni 1986 ini lahir dari seorang ibu penari dan ayah
veteran perang Vietnam yang kasar, pemabuk, dan pecandu heroin. Tak
tahan dengan sifat suaminya, ibu LaBeouf memutuskan bercerai. Ia mencoba
menghidupi dirinya dan anaknya dengan berjualan kain dan bros.
Untunglah LaBeouf kemudian dibesarkan pamannya yang bisa
menyekolahkannya. Entah kenapa ia lebih tertarik ke dunia seni. Ia
memulai kariernya di bidang seni saat usianya 10 tahun dengan bergabung
di klab komedi di sekitar tempat tinggalnya yang kebanyakan anggotanya
berusia 50 tahun. Setelah itu ia berkarier sendiri. Ia menelusuri buku
petunjuk telepon (Yellow Pages) untuk mencari agen yang mungkin
bisa mengorbitkannya. Menurutnya, keinginan berkarier di dunia seni
peran ini bukan karena ia memang berminat mengejarnya. Tetapi lebih
karena pelampiasan saja akibat kedua orangtuanya bercerai.
Dari agen yang kemudian jadi manajernya itu ia pelan-pelan mendapatkan
order dimulai dari peran-peran kecil film televisi. Peran pertamanya
yang ia dapatkan adalah untuk sebuah film televisi yang diluncurkan pada
tahun 1998, The Christmas Path. Setelah itu pelan-pelan
kariernya menanjak. Ia makin diperhatikan karena bermain dengan bagus
baik di serial televisi maupun film layar lebar. Di serial televisi,
misalnya, ia main di serial X-File. Namun kariernya makin terang saat tampil sebagai pemeran utama dalam serial Even Stevens
(komedi remaja) selama tiga tahun (2000-2003). Dari serial ini ia
mendapatkan sejumlah penghargaan yang makin mengukuhkan namanya. Hingga
akhirnya Michael Bay memintanya memerankan Sam Witwicky dalam Transformers.
Ada satu ucapannya yang menarik mengenai kariernya yang sekaligus
menggambarkan masa lalunya yang perih. “Untuk menjadi aktor, benar-benar
aktor, Anda harus patah hati,” katanya. Ya, kekecewaan pada kehidupan
orangtuanya telah membawanya ke dunia bintang.
Sumber :
http://www.andriewongso.com/articles/details/10661/Kekecewaan-Mendorongnya-Jadi-Bintang
Selasa, 18 Juni 2013
KEKECEWAAN MENDORONGNYA JADI BINTANG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar