Selasa, 18 Juni 2013

KEKECEWAAN MENDORONGNYA JADI BINTANG

Bintang utama Trilogi Transformers, Shia LaBeouf, merayakan hari ulang tahunnya yang ke-27 hari ini. Ia adalah salah satu bintang muda bertarif mahal di Hollywood saat ini. Film-filmnya laris. Seri Transformers: Dark of the Moon, misalnya, meraih penjualan tiket lebih dari US$1,1 miliar atau lebih dari Rp10 triliun!


Jauh sebelum meraih kesuksesan, LaBeouf adalah anak miskin. Pemuda kelahiran 11 Juni 1986 ini lahir dari seorang ibu penari dan ayah veteran perang Vietnam yang kasar, pemabuk, dan pecandu heroin. Tak tahan dengan sifat suaminya, ibu LaBeouf memutuskan bercerai. Ia mencoba menghidupi dirinya dan anaknya dengan berjualan kain dan bros.

Untunglah LaBeouf kemudian dibesarkan pamannya yang bisa menyekolahkannya. Entah kenapa ia lebih tertarik ke dunia seni. Ia memulai kariernya di bidang seni saat usianya 10 tahun dengan bergabung di klab komedi di sekitar tempat tinggalnya yang kebanyakan anggotanya berusia 50 tahun. Setelah itu ia berkarier sendiri. Ia menelusuri buku petunjuk telepon (Yellow Pages) untuk mencari agen yang mungkin bisa mengorbitkannya. Menurutnya, keinginan berkarier di dunia seni peran ini bukan karena ia memang berminat mengejarnya. Tetapi lebih karena pelampiasan saja akibat kedua orangtuanya bercerai.

Dari agen yang kemudian jadi manajernya itu ia pelan-pelan mendapatkan order dimulai dari peran-peran kecil film televisi. Peran pertamanya yang ia dapatkan adalah untuk sebuah film televisi yang diluncurkan pada tahun 1998, The Christmas Path. Setelah itu pelan-pelan kariernya menanjak. Ia makin diperhatikan karena bermain dengan bagus baik di serial televisi maupun film layar lebar. Di serial televisi, misalnya, ia main di serial X-File.  Namun kariernya makin terang saat tampil sebagai pemeran utama dalam serial Even Stevens (komedi remaja) selama tiga tahun (2000-2003). Dari serial ini ia mendapatkan sejumlah penghargaan yang makin mengukuhkan namanya.  Hingga akhirnya Michael Bay memintanya memerankan Sam Witwicky dalam Transformers.

Ada satu ucapannya yang menarik mengenai kariernya yang sekaligus menggambarkan masa lalunya yang perih. “Untuk menjadi aktor, benar-benar aktor, Anda harus patah hati,” katanya. Ya, kekecewaan pada kehidupan orangtuanya telah membawanya ke dunia bintang.


Sumber :
http://www.andriewongso.com/articles/details/10661/Kekecewaan-Mendorongnya-Jadi-Bintang

0 komentar:

Posting Komentar